Glycation dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Kulit
Glycation adalah proses alami yang terjadi di tubuh kita, melibatkan pengikatan molekul gula ke protein, lipid, dan asam nukleat. Meskipun proses ini penting untuk berbagai fungsi fisiologis, glycation yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kulit kita.
Sains di balik glycation
Glycation terjadi di dalam tubuh kita sebagai hasil proses alami dan berkelanjutan yang melibatkan gula dan berbagai biomolekul. Penyebab utama di balik proses ini adalah glukosa dan fruktosa, dua jenis gula yang biasa ditemukan dalam makanan.
Saat kita mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, sistem pencernaan kita memecahnya menjadi gula yang lebih sederhana seperti glukosa. Gula ini beredar di aliran darah, di mana mereka dapat bereaksi dengan protein, lipid, dan asam nukleat. Prosesnya melibatkan serangkaian reaksi kimia yang pada akhirnya mengarah pada pembentukan produk akhir glikasi lanjutan (AGEs). Produksi AGEs juga dapat dipercepat oleh faktor lain seperti radiasi UV, polusi udara, dan asap rokok. Dan mereka bisa terakumulasi di berbagai jaringan, termasuk kulit.
Bagaimana glycation mempengaruhi kulit
AGEs mempengaruhi semua tingkatan kulit. Pada epidermis, AGEs dapat menurunkan kandungan ceramide dan kolesterol pada epidermis sehingga menyebabkan gangguan fungsi sawar kulit. Mereka juga mampu mengganggu struktur keratinosit dan mempercepat produksi melanin pada melanosit sehingga dapat menyebabkan kulit kusam.
Pada tingkat dermis, kolagen sangat rentan terhadap glycation. Kolagen adalah protein penting yang bertanggung jawab untuk menjaga struktur dan elastisitas kulit. Terbentuknya AGEs akibat glycation berlebihan, dapat berikatan silang dengan serat kolagen. Tautan silang ini melemahkan struktur kolagen, membuat kulit lebih rentan kendur dan keriput.
Mirip dengan pemicu stres lingkungan dan radiasi UV, glycation berkontribusi terhadap stres oksidatif, suatu kondisi di mana terdapat ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini dapat merusak sel-sel kulit dan semakin mempercepat penuaan kulit. Hal ini juga dapat memicu peradangan yang mengakibatkan kemerahan, iritasi, dan peningkatan risiko berbagai kondisi kulit.
Selain itu, glycation dapat mengganggu kemampuan alami kulit untuk memperbaiki dirinya sendiri. Hal ini dapat memperlambat proses penyembuhan sehingga membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan dan kurang mampu pulih dari luka atau cedera.
Melindungi kulit Anda dari glycation
Beberapa ahli mungkin berpendapat bahwa pola makan tidak mempengaruhi kesehatan kulit Anda karena data yang tidak memadai. Namun, dalam kasus khusus ini, disarankan untuk mengonsumsi makanan seimbang dengan asupan gula dalam jumlah sedang karena dapat membantu menjaga kadar gula darah dan mengurangi risiko glycation berlebihan. Memasukkan makanan kaya antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, juga dapat membantu memerangi stres oksidatif akibat glycation.
Cara lain untuk melindungi kulit Anda dari glycation adalah dengan menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan seperti tocopherol, resveratrol, dan ectoin, serta produk yang memberikan perlindungan UV yang cukup.
Sumber
- Danby, F.W. Nutrition and aging skin: sugar and glycation. Clinics in Dermatology. 2010, 29, 4, 409-411.
- Chen C.Y.; Zhang J.Q.; Li L.; Guo M.M.; He Y.F.; Dong Y.M.; Meng H.; Yi F. Advanced Glycation End Products in the Skin: Molecular Mechanisms, Methods of Measurement, and Inhibitory Pathways. Front Med (Lausanne). 2022, 9.
- Masamitsu I.; Masayuki Y., Keitaro N.; Yoshikazu Y. Glycation Stress and Photo-Aging in Skin. Anti-Aging Medicine. 2011, 8, 3, 23-29.