Transparency in Personal Care Industry

Transparansi dalam Industri Personal Care

Menurut laporan pada tahun 2022 dari Statista, industri kecantikan menghasilkan pendapatan lebih dari $100 miliar di seluruh dunia. Pada saat yang sama, konsumen menjadi lebih paham dan sadar akan produk yang beredar di pasar. Merek diharapkan melakukan lebih dari sekedar memberikan produk hebat. Selama bertahun-tahun konsumen telah menuntut merek tersebut untuk tidak melakukan pengujian pada hewan, menggunakan bahan mentah yang ramah lingkungan, kemasan yang dapat didaur ulang, dll.

Pentingnya menyampaikan permintaan konsumen

Hal lain yang kini dianggap penting oleh konsumen adalah merek harus memberikan informasi yang jujur ​​tentang produk yang mereka jual. Bukan hanya daftar bahan-bahannya tetapi juga fungsi masing-masing bahan dan cara kerjanya. Menurut studi ROI Transparansi Label Insight pada tahun 2016, 94% konsumen lebih cenderung memilih merek yang mereka rasa benar-benar transparan. Dengan menyediakan seluruh informasi, konsumen dapat menemukan produk terbaik dan menentukan sendiri apakah produk tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

Meskipun konsumen merasa transparansi dari suatu merek adalah hal yang penting, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa mereka umumnya tidak mempercayai merek untuk sepenuhnya transparan. Laporan Perawatan Kulit Wajah Wanita 2019 oleh NPD Group menyatakan bahwa hampir 50% wanita yang disurvei lebih memilih untuk meneliti produk secara online sebelum membelinya. Sayangnya, saat ini masyarakat awam bisa menyebarkan informasi tanpa jaminan keabsahannya melalui media sosial. Oleh karena itu, kami melihat banyak informasi yang salah dan ketakutan yang beredar mengenai bahan-bahan dalam produk kecantikan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen dengan membuat informasi yang valid terlihat, dapat diakses, dan mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Meningkatkan permainan transparansi

Selain dari apa yang mereka lakukan dan cara kerjanya, konsumen juga merasa perlu untuk mengetahui sumber bahan baku produk, dari negara mana, dan siapa pemasoknya. Sebuah merek tidak dapat menyebut dirinya transparan kecuali mereka dapat menelusuri rantai pasokannya mulai dari peternakan hingga produk jadi. Pelacakan bahan dapat mencegah pemalsuan produk. Hal ini harus menjadi perhatian bagi perusahaan karena hilangnya pendapatan industri kosmetik dan perawatan pribadi di UE akibat produk palsu diperkirakan mencapai €4,7 miliar setiap tahunnya. Kerusakan reputasi yang terkait juga dapat merusak kepercayaan konsumen yang telah diperoleh perusahaan selama bertahun-tahun.

Written By : Gita Savitri Devi

Leave a comment

Please note, comments need to be approved before they are published.